Polri Akui Saat Usut Kasus "Vina Cirebon" Awalnya Kurang Teliti

JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengakui, saat pengusutan awal kasus pembunuhan Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky (16) atau Eki di Cirebon, tahun 2016 lalu, ada anggota yang kurang teliti.
Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, ketika dikonfirmasi terkait alasan polisi Vina dan Eki sebagai kematian tidak wajar menulis hasil visum  pada delapan tahun silam, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/6/2024). 
"Awalnya kami menerima laporan dari masyarakat. Terkait kasus ini, Sandi menjelaskan, pihak kepolisian awalnya menerima laporan bahwa Vina dan Eki tewas akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas). 
"Anggota kami kurang teliti, sehingga menjalankan SOP sebagaimana kalau ada laka lantas. Dia kurang teliti di lapangan sehingga melihat ini adalah sebagai laka lantas biasa," tutur Sandi. 
Beberapa hari kemudian, terungkap bahwa kasus tersebut adalah pembunuhan sadis. Kendati demikian, Sandi mengatakan bahwa anggota yang tidak teliti saat pengusutan awal kasus Vina dan Eki ini sudah diberi sanksi pada 2016 lalu. 
Seperti diketahui, Vina dan kekasihnya, Eky, tewas dibunuh secara sadis oleh komplotan geng motor pada 27 Agustus 2016 silam. Tidak itu saja, para pelaku juga memperkosa Vina.
Semula polisi mengira Vina dan Eky tewas akibat kecelakaan tunggal. Tetapi setelah diselidiki lebih seksama, ternyata keduanya terbukti dibunuh. Polisi kemudian menetapkan 11 tersangka. Delapan pelaku telah diadili dan tiga lainnya dinyatakan buron. (nm)