• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Piala Eropa 2024, Meneguhkan Hegemoni

Administrator  • 2024-06-15 03:57:43

Piala Eropa 2024, Meneguhkan Hegemoni Logo Piala Eropa 2024. (dok/ist)

PERHELATAN akbar Piala Eropa 2024 dimulai dengan laga pembuka tuan rumah Jerman melawan Skotlandia pada Sabtu (15/6/2024) dinihari tadi, yang dimenangkan Jerman dengan skor 5-1. Sebuah pentas yang sering disebut-sebut sebagai 'Piala Dunia Mini' ini tentu akan menyita perhatian para penggemar bola di seluruh dunia. Disebut dengan Piala Dunia Mini karena ketatnya persaingan antarnegara untuk menjadi yang terbaik. 

Absennya Rusia, karena tengah dikucilkan negara-negara Eropa menyusul peperangannya dengan Ukraina, tidak mengurangi bobot persaingan even empat tahunan ini. Meski sering membuat kejutan dalam beberapa kejuaraan, namun secara keseluruhan Rusia tidak terlalu diperhitungkan dibandingkan dengan negara-negara mapan lainnya seperti Prancis, Italia, Inggris, Belanda, Spanyol, dan tuan rumah Jerman tentunya.

Jerman kembali menjadi tuan rumah untuk kali kedua, setelah menggelar even serupa pada 1988 silam. Mereka sudah menyiapkan 10 stadion di 10 kota berbeda, yang akan menjadi tempat pertandingan 24 negara yang lolos kualifikasi, untuk babak penyisihan grup hingga final. Pada babak penyisihan ini mereka terbagi pada enam grup, dengan masing-masing grup empat negara yang sudah dilakukan pengundian sebelumnya. 

Tuan rumah melewati laga pembuka yang krusial dengan kemenangan telak 5-1 atas Skotlandia. Ini tentu langkah bagus dalam upaya mereka merebut gelar keempat di even terakbar di Benua Biru tersebut. Sebelum ini Jerman dan Spanyol berada di urutan teratas dengan tiga kali menjadi juara Piala Eropa. 

Mereka diikuti Italia dan Prancis dengan 2 gelar, kemudian Uni Soviet, Cekoslovakia, Belanda, Denmark, Yunani, dan Portugal masing-masing dengan 1 gelar. Sementara Inggris yang dikenal sebagai negeri sepakbola dengan kompetisi terketat sedunia, belum pernah menjadi juara.

Menarik untuk diikuti dalam Euro Cup 2024, akankah lahir kejutan negara baru yang menjadi juara, atau hanya mereka yang sudah pernah juara yang menjadi pemenangnya? Pertanyaan yang juga menggelitik adalah, mampukah Inggris pecah telur pada even yang digelar di benua asal mereka ini? 

Tentu negara-negara yang memiliki tradisi sepakbola yang kuat memiliki peluang besar untuk menjadi juara. Namun itu sekadar peluang. Fenomena di lapangan akan banyak hal-hal yang tak terduga muncul. Itulah yang membuat sepakbola identik dengan drama. Tak terkecuali dengan Piala Eropa. Sepakbola menjadi hidup, karena banyak menguras energi dan emosi.

Kita tunggu drama apa yang akan lahir pada perhelatan kali ini. Akankah lahir kejutan macam Denmark yang menjadi juara pada Euro 1992? Saat itu Denmark sejatinya tidak lolos babak kualifikasi, namun akhirnya bisa masuk menggantikan Yugoslavia yang tengah krisis politik berkepanjangan. Denmark akhirnya menjadi juara setelah di final mengalahkan Jerman Barat dengan skor 2-0.

Atau keberhasilan tim medioker Yunani yang tak diunggulkan dengan menjadi juara pada ajang Piala Eropa 2004 setelah di final mengalahkan tuan rumah Portugal dengan skor 2-1. Karenanya nlayak ditunggu, akankah Piala Eropa kali ini lahir kejutan, atau sekadar meneguhkan hegemoni tim-tim mapan di peta sepakbola Eropa. (nm)
 

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.