Pelni Nyatakan KM Umsini yang Terbakar Masih Layak Pakai

MAKASSAR - Plt Kepala Cabang Pelni Makassar, Andi Besse Jalante mengatakan, kendati sudah berusia sekitar 30 tahun, namun Kapal Motor (KM) Umsini milik PT Pelni yang terbakar di dermaga Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (9/6/2024) dini hari masih layak pakai.

"Usia sekitar 30 tahun tidak terlalu tua juga, apalagi kapal kami setiap tahun mengadakan yang Namanya docking," ujar Andi Besse kepada wartawan saat meninjau KM Umsini di Pelabuhan Makassar.

Menurutnya, docking kapal merupakan proses pegangkatan kapal dari laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas pengedokan yang dipergunakan untuk perbaikan kapal maupun pembangunan kapal baru "Jad tim PT Pelni secara rutin melakukan pengecekan kapal, bagaimana kondisinya. Seteklah hasil pengecekan ipandang layat, baru kami berangkatkan," tandasnya.
  
Andi Besse menambahkan, kebakaran KM Umsini berawal saat kapal tersebt hendak diberangkatkan dari Pelabuhan Makassar menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Namun sekitar 10 menit sebelum kapal itu berangkat, tiba-tiba ada kepulan asap. "Saat itu semua penumpang sudah naik ke kapal," paparnya.

Tentang penyebab kebakaran Andi mengaku belum mendapatkan informasi. Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. "Kami belum bisa memberikan keterangan secara detail, karena kami juga masih menunggu hasil penyelidikan. Nanti kalua sudah ada informasi tentu akan kami sampaikan," tuturnya.

Disinggung tentang kapasitas penumpang, menurutnya tidak ada masalah. Sebab KM Umsini adalah tipe 2.000, jadi kapasitas penumpang juga 2.000. "Tujuannya agar penumpang merasa nyaman selama pelayaran," ujar Andi Besse.

Dia pun mempertegas bahwa semua kapal milik PT Pelni lebih dulu diperiksa sebelum berlayar, termasuk KM Umsini yang terbakar di Pelabuhan Makassar.  "Iya karena bukan hanya kami memeriksa, ada dari DKI dari Syahbandar. Jadi kapal Pelni itu tidak langsung asal sandar langsung berangkat, tidak. Semua ada prosesnya," pungkas dia. (nm)