Menahan Laju Jonny G Plate Effect

Saat Surya Paloh menanggapi penetapan tersangka terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate dengan mengumpulkan seluruh petinggi partai NasDem di NasDem publik ikut terhenya. Ketua Umum Partai NasDem itu membahas soal sidang Plate dan sikap Nasdem terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau nasib Koalisi Perubahan.

Sejumlah pemimpin teras menduga ada pihak yang menipu NasDem dengan penetapan tersangka. Apalagi, sikap NasDem berbeda dengan Presiden Joko Widodo terkait capres 2024. NasDem mencalonkan Anies sebagai capres 2024 sejak Oktober lalu. Pada saat yang sama, Jokowi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

NasDem kemudian membentuk koalisi perubahan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera untuk mendukung Anies. Kedua partai ini berada di luar pemerintahan Jokowi. Berbeda dengan NasDem yang mendukung pemerintahan Jokowi sejak 2014.

Usut punya usut, mereka mempertanyakan penetapan tersangka kepada Plate yang baru saja dibebaskan. Namun, sejak November tahun lalu, Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka kasus korupsi terkait akuisisi base station (BTS) 4G. 

Lebih menarik lagi apa sebenarnya maksud tantangan terbukan dari Surya Paloh yang menuntut agar proses peradilan dalam kasus korupsi ini transparan. Dia juga mendukung kejaksaan dalam menelusuri aliran uang kasus korupsi tersebut.

Partai Nasdem nampaknya tidak bisa luruh mengngingat mereka sadar betul  bahwa pemahaman umum bahwa kasus Plate bukan hanya masalah hukum. Namun, penetapan tersangka terhadap Plate seolah menjadi langkah politik pihak tertentu untuk melemahkan NasDem. 

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan kerugian keuangan pemerintah akibat korupsi proyek 4G-BTS mencapai Rp 8,03 triliun. Kerugian negara dari proyek tersebut sebesar 28,3 triliun rubel dihitung dari tiga perspektif. Pertama, biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan studi yang menyertainya. Kedua, kenaikan harga barang yang tidak sesuai, yaitu margin. Terakhir, ada pembayaran proyek kepada mitra meskipun menara tidak dibangun. 

Anies merupakan capres 2024 yang didukung NasDem bersama Demokrat dan PKS. Koalisi tripartit mencapai ambang pencalonan presiden. Jika salah satu partai keluar dari koalisi transisi, gabungan kedua partai tersebut tidak lagi menjadi kendala untuk memilih Presiden. Tetapi seberapa kuat koalisi itu menahan gempuran citra korupsi yang dihembuskan oleh buzzer media sosial? (Red/ Xnews)