• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Adu Kuat Antar Politik Dinasti

Administrator  • 2024-05-05 19:13:04

Adu Kuat Antar Politik Dinasti Sumber: VOI

Baliho Andi Muhammad Nurdin Halid ramai bertebaran di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan II. Dapil itu terdiri atas Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Bone, Sinjai, Soppeng, Wajo, Bulukumba, dan Kota Parepare. Di antara baliho Nurdin Halid itu ada yang mengusung tagline “2024 sama-samaki”.

Rata-rata baliho Nurdin ini masih menampilkan wajah Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu seorang diri. Padahal Nurdin serta tiga anak kandung dan dua saudaranya akan berkontestasi dalam pemilu anggota legislatif 2024 di dapil yang sama. Nurdin tercatat sebagai calon sementara anggota DPR di dapil Sulawesi Selatan II nomor urut 1.

Tiga anak Nurdin juga terdaftar sebagai calon legislator sementara, tapi di tingkat DPRD Sulawesi Selatan dan DPRD Kota Makassar. Ketiga anaknya itu adalah Andi Muhammad Nur Al Bisry Nurdin Halid, Zunnun Halid, dan Andi Nurhaldin Halid. Lalu dua saudara kandung Nurdin, yaitu Kadir Halid dan Abdul Waris Halid, masing-masing menjadi bakal calon anggota DPRD Sulawesi Selatan dan Dewan Perwakilan Daerah.

Di dapil Sulawesi Selatan II, Nurdin akan berebut kursi ke Senayan dengan sejumlah nama beken lainnya. Misalnya Syamsuddin A. Hamid, kolega Nurdin di Golkar. Bekas Bupati Pangkep itu tercatat di nomor urut 8 dapil Sulawesi Selatan II. Putra Syamsuddin juga masuk DCS, tapi di tingkat DPRD Sulawesi Selatan.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara, juga ikut bersaing dengan Nurdin Halid dan Syamsuddin di dapil Sulawesi Selatan II. Amir berada di nomor urut satu. Anak Amir, Imam Fauzan A. Uskara, ikut bersaing di dapil yang sama. Imam tercatat sebagai calon legislator PPP nomor urut 8.

Peta pertarungan di dapil Sulawesi Selatan II juga dihiasi calon legislator dinasti politik. Paling mencolok adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang tercatat di nomor urut 1 DCS Partai NasDem. Syahrul bersaing dengan kakaknya di dapil ini, yaitu Tenri Olle Yasin Limpo. Tenri berada di nomor urut 5 dari DCS NasDem. 

Berbeda dengan Syahrul, baliho Tenri sudah ramai bertebaran di sejumlah titik di Kabupaten Gowa. Muka Tenri terpampang di baliho tersebut, disertai nama lengkapnya. Adik kandung Syahrul dan Tenri, Irman Yasin Limpo, juga berkontestasi dalam pemilu kali ini. Tapi bekas Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan itu bertarung di level lebih rendah, yaitu DPRD Sulawesi Selatan, lewat Partai Gerindra.

Persaingan calon legislator di antara dinasti politik ini tidak hanya tergambar di dua daerah di Sulawesi Selatan, tapi juga hampir semua dapil. Misalnya di Sulawesi Barat, terjadi persaingan antara dinasti bekas Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, dan bekas Bupati Mamuju, Suhardi Duka.  

Istri Ali Baal, Andi Ruskati Ali Baal, dan putranya, Andi Muhammad Ilham Rusali Masdar, terdaftar di nomor urut 1 dan 2 Partai Gerindra. Lalu ipar Ali Baal, Jumriah, menjadi calon legislator PDI Perjuangan di nomor urut 3. Sedangkan Suhardi Duka dan putranya, Muhammad Zulfikar Suhardi, masing-masing berada di nomor urut 1 dan 2 calon sementara anggota DPR dari Partai Demokrat.

Petunjukkanya, belakangan ini kontestasi politik di Indonesia dalam pemilihan anggota legislatif cenderung berkonsentrasi untuk meraih kemenangan. Akibatnya, partai politik ramai-ramai mengusung dinasti politik dalam daftar calon legislator.  Peta persaingan pemilu legislatif 2024 ini tidak hanya terjadi lintas partai dari dinasti politik berbeda. Kompetisi juga bakal terjadi di lingkup internal partai, bahkan dalam satu kelompok kekerabatan. Dinasti politik dalam daftar caleg sangat terasa di semua daerah. Meski tidak dilarang undang-undang, dinasti politik dalam konteks Indonesia dapat merusak tatanan demokrasi karena yang dikedepankan adalah unsur nepotisme. 

Tidak salah jika Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan sejumlah pejabat negara yang anak atau keluarganya maju menjadi calon legislator Senayan pada Pemilu 2024. Selain Putri, terdapat nama Ravindra Airlangga, yang menjadi bakal calon legislator dari dapil Jawa Barat V. Ravindra merupakan anak Menteri Koordinator Perekonomian yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Selain itu, ada nama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Orang tua dan empat adik Angela ikut maju memperebutkan elektoral untuk maju menjadi bakal calon anggota DPR dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Mereka adalah Hary Tanoesoedibjo dan istrinya, Liliana T. Tanoesoedibjo, beserta empat anaknya, Valencia Hary Tanoesudibjo, Jessica Hary Tanoesudibjo, Clarissa Hary Tanoesudibjo, dan Warren Hary Tanoesudibjo.

Terdapat potensi dugaan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat publik mungkin terjadi jika ada keluarga atau mereka sendiri terlibat kontestasi politik. Kehadiran Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang mempromosikan anaknya sejak tahun lalu dengan iming-iming minyak goreng gratis. Jika mengatakan undang-undang memang tidak melarang anak pejabat negara menjadi calon legislator. Namun, dari segi etik politik, hal itu tidak baik karena pejabat negara bisa menggunakan kewenangannya untuk membantu keluarganya dengan memakai sumber daya yang berasal dari fasilitas negara. Jadi Pilih yang mana dong?

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.