• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Adu Gimmick Visi Politik Capres

Administrator  • 2024-05-06 02:17:07

Adu Gimmick Visi Politik Capres Sumber: tirto.id

Survei Litbang Kompas Agustus 2024 mencatat elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo menyalip tipis Prabowo Subianto di angka 24 persen. Sementara Anies Baswedan makin tertinggal jauh di angka 12 persen. Visi dan misi bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diserahkan saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum tidak sekadar menjadi syarat administratif. Lebih dari itu, dokumen ini menjadi kekuatan simbolis pertarungan gagasan dari para kontestan dalam Pemilihan Presiden 2024.

Penyerahan visi misi merupakan salah satu syarat menjadi capres dan cawapres yang diatur dalam Pasal 13 Ayat (1) Huruf t Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Pada pasal yang sama Ayat 4 juga ditambahkan bahwa visi misi dibuat berdasarkan prinsip bahwa Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 serta merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

Jika dibandingkan, dokumen visi misi pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar lebih panjang, memuat 140 halaman dengan ukuran file 14,808 KB. Kondisi berbeda disuguhkan oleh dokumen visi misi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 62 halaman, tetapi ukuran file lebih besar, yakni 37,822 KB. Adapun dokumen visi misi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka termuat dalam 89 halaman dengan ukuran file 26,822 KB. Pasangan yang terakhir mendaftar di KPU ini juga membuat ringkasan visi misi dalam file yang berbeda.

Mengacu pada dokumen visi misi yang tersebar ke publik melalui kanal media sosial, ketiga bakal pasangan capres-cawapres tampak berupaya menyuguhkan pesan dan simbol yang melekat dalam diri mereka bersama kekuatan partai politik pendukungnya. Pasangan Anies-Muhaimin lebih menonjolkan jargon perubahan. Kata perubahan, misalnya, lebih banyak disebutkan dalam dokumen visi misi Anies-Muhaimin dibandingkan pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran.
 
Pasangan Ganjar-Mahfud kental menyuguhkan narasi yang selama ini melekat dalam strategi pembangunan nasional yang kerap didengungkan oleh PDI Perjuangan, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Adapun pasangan Prabowo-Gibran cenderung menguatkan simbol representasi dari kelanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini bahkan diwujudkan dengan nama koalisi yang sama dengan nama kabinet pemerintahan saat ini, Koalisi Indonesia Maju. Sejumlah program yang ditawarkan pasangan ini juga cenderung identik dan dekat dengan program-program pemerintahan Jokowi.
Diksi dominan.

Peneguhan simbol dari ketiga bakal pasangan capres-cawapres ini terekam dari diksi-diksi yang selama ini menjadi isu di ruang publik, termasuk di media sosial. Selain diksi perubahan, pasangan AniesMuhaimin lebih kuat asosiasinya dengan diksi ”adil”. Kata ini disebutkan sebanyak 227 kali dalam dokumen pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Hal ini semakin menguat jika dilihat dari judul visi misi pasangan Anies-Muhaimin yang mengambil slogan atau tagline ”Indonesia Adil Makmur untuk Semua”. Selama ini, narasi keadilan memang kuat didengungkan pasangan ini, terutama oleh Anies dalam pidato-pidato politiknya.

Kemudian pasangan GanjarMahfud dengan judul narasi ”Menuju Indonesia Unggul, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari”. Jika diuji dari jumlah kata dalam kalimat ini, kata ”cepat” justru yang menjadi poin utama dibandingkan kata ”unggul”. Kata cepat disebutkan sebanyak 82 kali, sedangkan kata unggul 10 kali. Kata ”cepat” juga lebih banyak ditemui di pasangan ini dibandingkan kata yang sama, baik di pasangan Anies-Muhaimin maupun Prabowo-Gibran.
 
Hal ini menjadi cerminan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud cenderung membangun narasi ingin membawa percepatan pembangunan dari yang selama ini sudah dijalankan oleh pemerintahan Jokowi. Dalam pengantar dokumen visi misi, pasangan ini mengapresiasi berbagai kemajuan yang telah diletakkan oleh pemerintahan Jokowi. Namun, pasangan yang didukung PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo ini cenderung tidak banyak memuat program-program yang diusung Jokowi.

Asosiasi program-program pemerintahan Jokowi justru lebih banyak melekat dan dibawa oleh Prabowo-Gibran. Pasangan yang didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Garuda ini semakin mengukuhkan kata ”maju” dalam visi misinya. Kata ini disebutkan sebanyak 88 kali, termasuk kata ”Indonesia Maju” sebanyak 68 kali, jauh lebih banyak dibandingkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Diksi lainnya yang terasosiasi dengan pemerintahan Jokowi, seperti Ibu Kota Nusantara, infrastruktur, dan hilirisasi, juga lebih banyak dimainkan oleh Prabowo-Gibran. Dengan mengambil visi ”Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, pasangan ini memang membangun simbol sebagai kandidat yang dekat dengan Jokowi.

Meskipun meneguhkan simbol yang berbeda, ketiga bakal pasangan capres-cawapres sama-sama menggunakan simbol angka delapan dalam menampilkan misinya. Hal ini boleh jadi diasosiasikan dengan momentum pemilihan presiden 2024 yang menjadi ajang penentuan presiden ke-8 RI.

Pasangan Prabowo-Gibran semakin meneguhkan sebagai simbol yang dekat dengan Jokowi dengan menggunakan frasa ”Asta Cita” atau delapan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh pasangan ini. Publik tentu mengingat frasa yang kurang lebih sama diusung Jokowi pada Pilpres 2014, yakni Nawa Cita.

Narasi yang sama juga dibawa oleh dua pasangan bakal capres-cawapres lainnya. Pasangan Ganjar-Mahfud memakai frasa ”8 Gerak Cepat Ganjar Pranowo & Mahfud MD”, sedangkan Anies-Muhaimin menggunakan frasa ”8 Jalan Perubahan”. Praktis, publik memang disuguhkan delapan peta jalan yang dibawa oleh ketiga bakal pasangan caprescawapres ini.

Dari delapan cita-cita yang dibawa oleh ketiga pasangan ini, semua diturunkan dalam program kerja. Ketiganya memiliki perhatian yang relatif sama di isu ekonomi, kesejahteraan, lingkungan, pendidikan, hukum, dan demokrasi. Di isu ekonomi, misalnya, ketiga pasangan sama-sama mencantumkan angka target terkait pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Adapun terkait angka target penurunan tingkat kesenjangan dan peningkatan angka indeks persepsi korupsi hanya disebutkan oleh pasangan Anies-Muhaimin.

Meski demikian, secara umum ketiga bakal pasangan capres-cawapres memperhatikan isu pemberantasan korupsi. Pasangan Anies-Muhaimin cenderung akan mengembalikan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi yang independen, tidak tebang pilih, dan memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum lain.

Pasangan Ganjar-Mahfud juga berupaya memperkuat KPK bersama kejaksaan dan Polri secara sinergis dan harmonis, serta mengamankan aset negara dari tangan koruptor. Hal yang sama juga dijanjikan pasangan Prabowo-Gibran, salah satunya menjadikan KPK sebagai center of excellence dalam pemberantasan korupsi yang bersifat preventif melalui edukasi langsung dengan sektor pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Pada akhirnya, dokumen visi misi dari ketiga bakal pasangan capres-cawapres ini tak ubahnya upaya memperkuat branding mereka melalui simbol, diksi, dan bahasa di dalamnya. Dokumen ini menjadi ”pertarungan simbolis” bagi ketiga pasangan guna kepentingan elektoralnya. Seperti yang diungkapnya oleh pemikir Perancis, Pierre Bourdieu, penguasaan yang kuat atas bahasa akan memperkuat posisi tawar seseorang dalam pertarungan sosial.

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.