• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Shin Tae-Yong dan Pelajaran Kehidupan

Administrator  • 2024-05-06 23:11:23

Shin Tae-Yong dan Pelajaran Kehidupan Shin Tae-Yong. (foto: dok/ist)

PELATIH timnas sepakbola Indonesia Shin Tae-Yong tengah mengukir sejarah. Keberhasilannya membawa timnas U23 melangkah jauh hingga semifinal ajang bergengsi Piala Asia U23, merupakan catatan yang tidak bisa begitu saja dilupakan. Apalagi dalam pencapaian itu, Garuda Muda menundukkan tim mapan Korea Selatan, yang nota bene negeri asal Shin Tae-Yong, di babak perempatfinal.

Sebuah pukulan telak dan menyesakkan bagi negeri ginseng tersebut memang, mengingat mereka tidak hanya gagal di Piala Asia, namun juga sekaligus gagal melangkah ke ajang Olimpiade Paris 2024. Sebab yang berhak meraih tiket otomatis adalah dua finalis dan pemenang perebutan tempat ketiga. Sedangkan yang kalah harus melakukan laga play-off melawan wakil Afrika, Guinea.

Padahal selama delapan kali berturut-turut tim sepakbola Korsel selalu lolos ke ajang multievent tersebut, dan kali ini terhenti langkahnya oleh timnas Indonesia.

Meski akhirnya Langkah Rizky Ridho dan kawan-kawan terhadang Uzbekistan di babak semifinal dan kalah dari Irak di perebutan tempat ketiga, pencapaian mereka sungguh luar biasa. Mereka masih berpeluang lolos ke Olimpiade dengan catatan mengalahkan Guinea pada 9 Mei 2024 mendatang.

Catatan lain yang merupakan poin positif bagi Shin Tae-Yong adalah, keikutsertaan timnas Indonesia dalam Piala Asia ini juga merupakan sebuah sejarah baru. Sebab partisipasi Indonesia di ajang Piala Asia U-2023 2024 merupakan kali pertama sejak turnamen tersebut diadakan pada 2012 silam. Sebelumnya, tim Merah Putih selalu kalah di babak kualifikasi. Tak heran banyak pihak meremehkan mereka dan menganggap hanya sebagai penggembira saat putaran final yang digelar di Qatar itu belum dimulai.

Media-media asing, terutama Vietnam dan Inggris begitu gencar mengeluarkan statemen meremehkan Indonesia, salah satunya media Vietnam, Soha. Termasuk saat menjalani laga uji coba melawan UEA U-23, timnas Indonesia menuai komentar negatif.

Tapi Garuda Muda menunjukkan kegagahannya. Anggapan media Inggris bahwa Indonesia akan takluk dari Australia tanpa bisa mencetak gol di babak 16 besar terbantahkan. Negeri Kanguru itu digilas untuk meratakan jalan menuju delapan besar (perempatfinal). Di perempatfinal pun cengkeraman mereka makin tajam dengan mendepak Korea Selatan, membuat mata media-media tersebut terbuka lebar. 

Harus diakui bahwa penentu utama keberhasilan timnas Indonesia tersebut adalah tangan dingin Shin Tae-Yong, yang sebelum menjadi pelatih Indonesia, lebih dulu menjadi pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018.

Sayangnya saat menangani timnas Korea Selatan Shin Tae-Yong mengalami kejadian yang kurang mengenakkan. Saat acara jumpa pers dan sesi foto di Bandara Incheon, tiba-tiba dia dilempar telur dan guling oleh seseorang. Diduga hal itu karena Shin Tae-Yong gagal membawa timnas Korsel lolos ke babak 16 Piala Dunia 2018. Mereka menyalahkan Shin Tae-Yong atas kegagalan tersebut.

Namun, kemenangan timnas Indonesia atas Korea Selatan di babak perempatfinal, membuat Shin Tae-Yong berhasil menampar orang-orang yang telah menghina dan meremehkannya sebelumnya.

Pelajaran yang dapat kita petik dari kejadian tersebut adalah bahwa kebanyakan dari kita pasti pernah berada di posisi atau titik terendah di dalam hidup. Dalam kondisi itu, kita kerap kali mendapatkan hinaan serta pandangan remeh dari orang-orang. Sebagian dari kita mungkin pernah diremehkan karena tidak memiliki kekayaan seperti tetangga-tetangganya. Sebagian lainnya mungkin pernah dianggap sebelah mata karena tak bagus rumahnya, tau mungkin juga sebagian dari kita dianggap remeh karena memiliki wajah yang tidak cantik atau tampan.

Belajar ari bagaimana prestasi timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-Yong, seharusnya kondisi-kondisi tersebut memotivasi kita untuk berjalan menuju ke arah yang lebih baik. Bila diremehkan karena tidak kaya, maka haus bekerja keras untuk menambah penghasilan. Jika dipandang remeh karena masalah fisik, belajarlah merawat diri agar tampil menarik. Hingga pada akhirnya, bisa menutup mulut dan membuka ata orang-orang yang telah meremehkan. (nm)

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.