• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

KISAH INSPIRATIF 52

Administrator  • 2024-05-04 04:38:36

KISAH INSPIRATIF 52 SAMURAI

SEJARAH SAMURAI

 

Dalam sejarah Jepang, samurai adalah kelas prajurit yang sangat terampil yang muncul setelah reformasi Taika pada 646 M. Ketika itu, redistribusi tanah dan pajak yang baru dan berat diberlakukan untuk mendukung kerajaan. Reformasi memaksa banyak petani kecil menjual tanahnya dan bekerja sebagai petani sewaan. 

 

Seiring waktu, beberapa pemilik tanah besar mengumpulkan kekuasaan dan kekayaan. Mereka selanjutnya menciptakan sistem feodal yang mirip dengan Eropa abad pertengahan. 

 

Untuk mempertahankan kekayaanya, para mereka pun menyewa prajurit samurai generasi pertama atau "bushi". Baca juga: Sejarah Jepang (I): Periode Jomon hingga Lahirnya Shogun Era Feodal Awal Beberapa samurai adalah kerabat pemilik tanah yang mereka lindungi, sementara yang lain hanyalah prajurit sewaan. 

 

Mereka memegang teguh kesetiaan kepada tuannya, bahkan melebihi kesetiaan keluarga. Samurai yang paling setia biasanya adalah anggota keluarga atau yang memiliki ketergantungan finansial pada tuannya. Selama tahun 900-an, kaisar yang lemah dari Era Heian kehilangan kendali atas pedesaan Jepang. 

 

Negara itu pun tercabik-cabik oleh pemberontakan. Dengan kekuasaan Kaisar yang semakin terbatas di seluruh negeri, kelas prajurit lalu masuk untuk mengisi kekosongan kekuasaan. Setelah bertahun-tahun berperang, samurai mendirikan pemerintahan militer yang dikenal sebagai "shogun". 

 

Mereka memiliki kekuatan militer dan politik di sebagian besar wilayah Jepang pada awal 1100-an. Pada 1156, kekuatan kekaisaran yang lemah menerima pukulan fatal ketika Kaisar Toba meninggal tanpa penerus yang jelas. Putranya, Sutoku dan Go-Shirakawa, berjuang mendapatkan kendali dalam perang saudara yang dikenal sebagai Pemberontakan Hogen. Kedua calon kaisar akhirnya kalah dan kantor kekaisaran kehilangan semua kekuatan yang tersisa. 

 

 

Zaman Edo, hingga Zaman Modern 

 

Selama perang saudara, klan samurai Minamoto dan Taira menjadi terkenal. Mereka bertempur satu sama lain selama Pemberontakan Heiji pada 1160. Setelah kemenangan mereka, Taira mendirikan pemerintahan yang dipimpin samurai pertama dan Minamoto yang kalah diusir dari ibu kota Kyoto.

 

Periode Kamakura dan Ashikaga Kedua klan bertempur sekali lagi dalam Perang Genpei pada 1180 hingga 1185, yang berakhir dengan kemenangan bagi Minamoto. Setelah kemenangan mereka, Minamoto no Yoritomo mendirikan "Keshogunan Kamakura", dan mempertahankan kaisar sebagai boneka. Klan Minamoto memerintah sebagian besar Jepang sampai 1333. 

 

Tapi pada 1268, ancaman eksternal muncul. Kubilai Khan, penguasa Mongol dari Yuan China, menuntut upeti dari Jepang. Ketika Kyoto menolak memenuhinya, Mongol menyerbu. Untungnya bagi Jepang, topan menghancurkan 600 kapal Mongol, dan armada invasi kedua pada 1281 mengalami nasib yang sama. 

 

Meski begitu, serangan Mongol merugikan Keshogunan Kamakura. Tidak dapat menawarkan tanah atau kekayaan kepada para pemimpin samurai yang bersatu untuk pertahanan Jepang, shogun yang lemah menghadapi tantangan dari Kaisar Go-Daigo pada 1318. 

 

Kaisar kembali dari pengasingan dan menggulingkan shogun pada 1333. Kekuasaan kekaisaran lalu menjalankan Restorasi Kemmu selama tiga tahun. Pada 1336, Keshogunan Ashikaga di bawah Ashikaga Takauji menegaskan kembali aturan samurai, meskipun keshogunan baru ini lebih lemah dari Kamakura. Polisi daerah yang disebut "daimyo" mengembangkan kekuatan yang cukup besar dan ikut campur dengan garis suksesi shogun.

Periode Muromachi dan pemulihan ketertiban 

 

Pada 1460, daimyo mengabaikan perintah dari shogun dan mendukung berbagai penerus takhta kekaisaran. Ketika shogun, Ashikaga Yoshimasa, mengundurkan diri pada 1464, perselisihan internal antara pendukung adik laki-lakinya dan putranya memicu pertempuran yang lebih sengit dibanding dengan daimyo. Pada 1467, pertengkaran ini meletus menjadi Perang Onin selama satu dekade, di mana ribuan orang tewas dan Kyoto dibakar habis. 

 

Perang mengarah langsung ke "Periode Negara-Negara Berperang" Jepang, atau Sengoku. Antara 1467 dan 1573, berbagai daimyo memimpin klan mereka dalam perjuangan untuk dominasi nasional, dan hampir semua provinsi dilanda pertempuran. Periode Negara-Negara Berperang berakhir pada 1568 ketika Panglima Perang Oda Nobunaga mengalahkan tiga daimyo yang kuat, berbaris ke Kyoto, dan memilih pemimpin pilihannya, Yoshiaki, diangkat sebagai shogun. 

 

Nobunaga menghabiskan 14 tahun berikutnya menundukkan daimyo saingan lainnya dan memadamkan pemberontakan oleh para biksu Buddha. Kastil Azuchi yang megah, dibangun antara 1576 dan 1579, menjadi simbol reunifikasi Jepang. Pada 1582, Nobunaga dibunuh oleh salah satu jenderalnya, Akechi Mitsuhide. Hideyoshi, jenderal lain, menyelesaikan penyatuan dan memerintah sebagai kampaku, atau bupati, menyerang Korea pada 1592 dan 1597.

Keshogunan Tokugawa pada Periode Edo 

 

Hideyoshi mengasingkan klan Tokugawa besar dari daerah sekitar Kyoto ke wilayah Kanto di Jepang timur. Pada 1600, Tokugawa Ieyasu menaklukkan daimyo tetangga dari benteng bentengnya di Edo, yang suatu hari akan menjadi Tokyo. Putra Ieyasu, Hidetada, menjadi shogun negara bersatu pada 1605, mengantarkan sekitar 250 tahun perdamaian dan stabilitas relatif bagi Jepang. 

 

Shogun Tokugawa yang kuat menjinakkan samurai, memaksa mereka melayani tuan di kota atau menyerahkan pedang dan pertanian mereka. Ini mengubah para samurai menjadi kelas birokrat yang berbudaya. 

 

Restorasi Meiji dan Akhir Samura Pada 1868, 

 

Restorasi Meiji menandai awal berakhirnya samurai. Sistem monarki konstitusional Meiji mencakup reformasi demokrasi, seperti batasan masa jabatan untuk pejabat publik dan pemungutan suara populer. Dengan dukungan publik, Kaisar Meiji menyingkirkan samurai, mengurangi kekuatan daimyo, dan mengubah nama ibu kota dari Edo menjadi Tokyo


Pemerintah baru membentuk tentara wajib militer pada 1873. Beberapa perwira diambil dari jajaran mantan samurai. Tetapi lebih banyak prajurit yang bekerja sebagai petugas polisi. Pada 1877, mantan samurai yang marah memberontak melawan Meiji dalam Pemberontakan Satsuma. Mereka akhirnya kalah dalam Pertempuran Shiroyama, dan mengakhiri era samurai.

 - kOMPAS-

 -v7-

 

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.