• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

KISAH INSPIRATIF 12

Administrator  • 2024-05-06 04:48:47

KISAH INSPIRATIF 12 sandiaga uno

Cerita inspiratif singkat beserta pesan moralnya berikut sangat layak untuk kita teladani. Ibu adalah sosok yang sangat mulia, sosok yang menjadi malaikat banyak manusia hebat di dunia. Termasuk sosok dalam cerita ini, yakni Sandiaga Salahuddin Uno.

Tahun 1997

Karir bisnis Sandi sebenarnya berawal karena keterpaksaan. Tahun 1997 saat krisis moneter hebat melanda dunia, perusahaan besar tempat ia menjabat sebagai executive vice president tidak selamat dari badai krisis yang membuatnya ikut di-PHK. Sebelumnya, penghasilan Sandi Uno telah mencapai $8000 per bulan disana.

Krisis yang parah itu pun menyapu habis investasi yang selama ini Sandi gadang-gadang bisa menyelamatkan ekonominya jika sesuatu yang buruk menimpanya.

Tentu adalah pukulan yang berat bagi Sandi saat itu ketika harus pulang lagi ke Indonesia dan menjadi pengangguran. Apalagi saat itu ia baru saja berumah tangga.

Mas sandi menggambarkan kondisi itu seperti dalam penuturannya berikut;

“Tidak dapat saya lukiskan betapa dropnya pikiran saya saat itu. Saya baru saja menikah, dan harus kembali lagi ke rumah orang tua saya dengan menempati kembali kamar saat saya masih bujangan dulu. Namun kali ini saya harus menempatinya bersama anak dan isteri saya

Pada tahap ini juga mas Sandi melukiskan bagaimana cinta dan dukungan dari sang Ibunda untuk dirinya.

“Seringkali tanpa sepengetahuan saya, Ibu saya memasukkan uang di saku celana saya, karena ia tahu saya sama sekali tidak memiliki uang, walau hanya untuk sekedar ongkos angkot buat mencari kerja”

Namun dalam titik dasar inilah Sandiaga Uno menemukan jalan hidupnya sebenarnya, yaitu sebagai seorang pengusaha.

Melihat background beberapa profesinya sebelumnya yang banyak bersinggungan dengan dunia investasi, bersama salah seorang sahabatnya, Roeslan Roeslani, Sandi mendirikan PT. Recapital Advisors, sebuah perusahaan konsultan keuangan.

“Kantor kami waktu itu adalah bekas sebuah salon, jadi ada banyak cermin dimana-mana. Jadi untuk mengajak calon klien ke kantor adalah seseuatu yang tidak mungkin kami lakukan. Bagaimana nanti kesan mereka? Bagaimana mungkin mereka akan mempercayai perusahaan yang ukuran kantornya hanya 4 x 4 meter untuk mengelola dan memberi masukan pada keuangan mereka yang asetnya jumlahnya miliaran?”

Banyak sekali penolakan yang mereka terima saat menawarkan jasa konsultasinya. Bahkan ada perusahaan yang setelah keuangannya membaik malah tidak mau membayar jasa konsultannya.

“Satu sosok yang memberi saya kesempatan pertama itu adalah pak Dahlan Iskan. Saya masih ingat sekali saat saya hanya diberi waktu sekitar 5 menit untuk mempresentasikan jasa konsultasi saya kepada beliau di dalam lift. Mungkin pak Dahlan Iskan takut juga saya cekik jika tidak diterima” ujar Sandi sambil tersenyum pada sebuah kesempatan.

Perlahan bisnis yang dirintis Sandi dan rekannya mulai membuahkan hasil. Dedikasi dan profesionalisme mereka mulai banyak dikenal hingga kepercayaan untuk menjadi konsultan perusahaan-perusahaan pun banyak berdatangan.

- Penulis Gunung -

   - V7 -

View reactions (729)
Add Comment
2 Comments
  • @russel


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.
  • @carlf


    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ea, iusto, maxime, ullam autem a voluptate rem quos repudiandae.