Tampil di Piala Dunia, Mengapa Tidak?

TIMNAS sepakbola Indonesia berjaya, Presiden Jokowi Gembira, penggemar sepakbola Indonesia pun bahagia. Itulah gambaran suasana batin saat Asnawi Mangkualam dkk membawa tim Garuda meraih tiket ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026,setelah pada laga terakhir Grup F menelan Filipina 2-0, di SUGBK, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Capaian Indonesia dengan kemenangan ini menjadi 10 poin dan berada di posisi kedua di Bawah Irak (15 poin), yang tak mungkin lagi dikejar Vietnam yang baru mengumpulkan 6 poin. Vietnam masih akan berhadapan dengan Irak pada Rabu (12/6/2024) dinihari nanti, namun hasilnya sudah tidak mempengaruhi lagi tim yang lolos ke babak ketiga.

Meski langkah yang harus ditempuh masih berat dan berliku untuk tampil di putaran final Piala Dunia 2026 di tiga negara Amerika Utara yaitu Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat, namun keberhasilan ini merupakan embun penyejuk di tengah gersangnya prestasi epakbola nasional akhir-akhir ini.

Kendati berat, namun bukan tidak mungkin tim Merah-Putih berlaga di arena paling bergengsi yang disebut sebagai "The Greatest Soccer Show on Earth" (Pentas sepakbola terbesar di bumi). Bukan sebuah mimpi untuk bisa sampai ke sana, mengingat begitu kerapnya kita temui "jungkir balik" logika di arena sepakbola ini.

Filosofi bahwa "Bola itu Bulat" layak dipedomani. Meski akan menghadapi tim-tim Tangguh dan mapan di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, China, Qatar dan masih banyak lagi, selama bola itu bulat, selalu ada berbagai kemungkinan yang terjadi. 

Artinya, belum bisa dipastikan dari 18 negara Asia yan akan berebut tempat dalam babak ketiga nanti untuk delapan kuota AFC pada kualifikasi Piala Dunia 2026, negara mana saja. Siapa satu dari delapan negara itu, menyelip salah satunya Indonesia. Mengapa tidak? Kita tunggu saja perhelatan yang akan dimulai pada September 2024 mendatang.

Skuad besutan Shin Tae-yong tidak hanya berhasil mengalahkan Filipina dan melaju ke putaran ketiga, namun juga mempertontonkan gaya permainan yang menjanjikan untuk bisa bersaing dengan tim-tim besar. Skill individu yang menawan dipadu dengan kerjasama tim yang terjalin rapi, melahirkan permainan yang atraktif dan memikat.

Masih cukup Waktu bagi pelatih asal Korea Selatan itu untuk membenahi tim, agar bisa tampil lebih maksimal lagi pada putaran ketiga nanti. Terutama saling pengertian di antara pemain, yang beberapa kali membuat peluang hilang sia-sia pada laga lawan Filipina. Begitu juga akurasi dalam eksekusi bola-bola mati, perlu lebih diasah lagi untuk bisa melahirkan peluang.

Shin Tae-yong tentu kini bisa lebih lega dan leluasa dalam menyusun komposisi tim. Kehadiran sejumlah pemain naturalisasi yang memiliki skill hebat, dipadu dengan pemain-pemain lokal pilihan, merupakan modal berharga bagi tim ini, yang tentu tidak akan disia-siakan untuk mewujudkan mimpi seluruh bangsa Indonesia: Tampil di Piala Dunia. Semoga. (nm)